Emm,arini nak share nga shbat2 sume kisah seorang tokoh ni..Mungkin ramai antara kite yang xpernah dengar name beliau..Beliau bukanlah antara 10 sahabat yang dijamin masuk syurga,dan beliau juge bukanlah sahabat yang berada di saf hadapan dalam peperangan..Tapi beliau, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.
Siapakah beliau??hehe..Beliau adalah “Uwais al-Qarni”.
Jom kite baca kisah hidup beliau..Moge kite semue dpt ibrah drpd kisah ni,InsyaAllah..^_^
[p/s: maaf if ye entry ni sangat panjang tapi,dun wory kisah ni sangat bes..InsyaAllah =) ]
Pada zaman Nabi Muhammad s.a.w,ade seorang pemuda berasal dari Yaman.Kulitnya kemerah-merahan dan wajahnye sangat tampan.Ketika berjalan,dagunya menempel didadanya,matanya hanya memandang tempat sujud manakala tangan kanannya menumpang di atas tangan kiri..
Tapi die sangat miskin,dan hanya mempunyai 2helai baju,satu baju untuk dipakai manakala satu lagi adalah selendang yang digunakan untuk menutup kepalanya..Disebabkan kemiskinannya,die dicemuh oleh penduduk Yaman,dan dikenali sebagai pencuri,tukang pembujuk,dan pelbagai kata2 penghinaan yg diterimanya=( Ade seorang fuqaha' ingin memberinya baju,tp ditolak kerna bimbang if org ckp die mencuri..huhu
Beliau xde family n hanya tinggal bersama seorang ibu yg sudah tua n lumpuh..Die bekerja sbgai pengembala kambing..dan pendapatannya hanya mampu untuk menampung kehidupannya n ibunya..tapi walopon sibuk mengembala,tapi die masih lg sempat untuk berpuasa di siang hari n beribadah kepada tuhannya di waktu malam..
Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah,Tuhan Yang Esa,yang tak ada sekutu bagi-Nya.Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan2 yg terdapat didalamnya sgt menarik hati Uwais,sehingga setelah seruan Islam dtg di negeri Yaman,ia segera memeluk Islam. karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.
Uwais sangat cintakan Nabi..DIe sangat ingin berjumpe Nabi seperti tetangganya,namun apekan daya die tidak boleh tinggalkan ibunya sorg2..Cintanya pada Rasulullah dapat dilihat ketika Baginda Rasulullah patah gigi dalam Perang Uhud..Disebabkan kecintaan yg sangat tinggi terhadap Rasulullah,die sanggup patahkan giginya dengan gune batu..MasyaAllah..kalo kite sanggup ke wat camtu ??huhu..
Semakin lama,rindu untuk bertemu Rasulullah makin menebal..Die sering tertanya2 bilakah die dapat bertemu dengan Kekasih Allah..=( Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi dirumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa sedihnya Uwais waktu tu.Die bhjat nk tunggu Rasulullah tapi teringat janjinya kepada ibunya untuk segera pulang..Jadi,Uwais hanya menitipkan salam buat Rasulullah..
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. danbersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”...
Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabdaNabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnyayang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua.
Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman,segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka diperbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.sampainya di kemah tempat Uwais berada,Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam.Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais,sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar !Dia penghuni langit.
Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan dagang. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar.
Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya,biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.
Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal, tanpa disangka ribut melanda dan kapal kami hampir karam. Pada saat itu, kami melihat seorang lelaki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat diatas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! “katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!” Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami 500org.Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam,sedangkan perahu kami tenggelam.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya.
Tidak lama kemudian, tersiar berita Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba2 sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang2 yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)
Penduduk kota Yaman tercengang.Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk
mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ,ternyata dia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit^_^
Nak jadi sepertinya x?hehe..Sahabat dapat x ibrah drpd kisah hidup Uwais ni?
Ingatla,dalam setiap ape yg kite buat,keredhaan n kasih sayang dari Allah SWT lg pentingkan??InsyaAllah..[sekadar peringatan buat diriku..^_^]
Uwais sangat cintakan Nabi..DIe sangat ingin berjumpe Nabi seperti tetangganya,namun apekan daya die tidak boleh tinggalkan ibunya sorg2..Cintanya pada Rasulullah dapat dilihat ketika Baginda Rasulullah patah gigi dalam Perang Uhud..Disebabkan kecintaan yg sangat tinggi terhadap Rasulullah,die sanggup patahkan giginya dengan gune batu..MasyaAllah..kalo kite sanggup ke wat camtu ??huhu..
Semakin lama,rindu untuk bertemu Rasulullah makin menebal..Die sering tertanya2 bilakah die dapat bertemu dengan Kekasih Allah..=( Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi dirumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.
Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa sedihnya Uwais waktu tu.Die bhjat nk tunggu Rasulullah tapi teringat janjinya kepada ibunya untuk segera pulang..Jadi,Uwais hanya menitipkan salam buat Rasulullah..
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. danbersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”...
Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabdaNabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnyayang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua.
Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman,segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka diperbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.sampainya di kemah tempat Uwais berada,Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam.Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais,sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar !Dia penghuni langit.
Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan dagang. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar.
Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya,biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.
Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal, tanpa disangka ribut melanda dan kapal kami hampir karam. Pada saat itu, kami melihat seorang lelaki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat diatas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! “katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!” Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami 500org.Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam,sedangkan perahu kami tenggelam.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya.
Tidak lama kemudian, tersiar berita Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba2 sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang2 yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)
Penduduk kota Yaman tercengang.Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk
mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ,ternyata dia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit^_^
Nak jadi sepertinya x?hehe..Sahabat dapat x ibrah drpd kisah hidup Uwais ni?
Ingatla,dalam setiap ape yg kite buat,keredhaan n kasih sayang dari Allah SWT lg pentingkan??InsyaAllah..[sekadar peringatan buat diriku..^_^]
MasyaAllah~. hebat!
ReplyDeleteJazakillah, ukht. Thanks for sharing the story. Read it before, but the effect is still there even when re-read it.
ReplyDeleteSemoga hati kita semua sentiasa dekat dengan Allah. :')